Kamis, 21 Februari 2013

lihatlah kebawah,teman..


Jika kau ingin merasa beruntung atas hidupmu, maka tengoklah ‘kebawah’. Mungkin inilah yang bisa saya petik dari ceritaku..
A: “sehari-hari kuliah, pulang kuliah ngejurnal sampe jam 2 dini hari.aku bangun tidur ngeliat kamu ngejurnal lagi.”
B: “emang tugasnya banyak banget ya? Kok sampe ga pernah ngeliat senyum kamu lagi. Buat senyum aja susah banget kayanya.”
C: “untung ga masuk jurusan kamu. Stress banget kayanya kalo saya mah.”
Begitulah kata temen seperjuanganku yang berbeda jurusan denganku. Mendengar kata-kata mereka akupun memikirkan kehidupanku beberapa hari yang lalu semenjak aku menginjak semester 4. Ah, ternyata mereka benar. Semester ini membuatku hilang dari kehidupan mereka. Aku tak pernah lagi nongkrong depan tv. Aku tak pernah lagi bergosip ria dengan mereka. Aku tak pernah lagi menyentuh buku bacaanku. Apa yang aku lakukan? Bangun shubuh, sholat lalu menjamah ‘kimia fisik atau kimia dasar atau kimia organik’, kuliah, pulang , kembali menjamah salah satu diantara mereka. Dan yang tak pernah absen adalah jurnal praktikum. Ya, menjamah ‘mereka’pun juga untuk jurnal. Aku baru menyadarinya sekarang..
Aku tergelitik dengan perkataan temanku diatas,a ‘aku beruntung tidak masuk jurusan kamu’. Sebegitukah? Akupun menyangkal ‘aku juga beruntung tidak masuk jurusan biologi. Karena aku sama sekali tidak bisa menggambar.’ Kami tertawa..
Inilah cara Allah memberikan keberuntungan bagi setiap manusia. Kita tak pernah menyadari bahwa hidup kita beruntung jika kita tak pernah memandang kebawah. Atau menurutku sih jika kita tidak memandang apa yang orang lain dapatkan. Ya. Aku bukan saja beruntung karena tidak masuk jurusan biologi, tapi aku beruntung dengan jurusanku sekarang. Karena dengan semua tugas ini aku dilatih untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Semua manusia pasti dapat tantangan tho,,dan inilah ladang latihan buatku untuk kehidupan kedepan. Kan Allah tidak akan memberi musibah kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan hamba-Nya. Ya inilah buktinya. Aku yakin aku bisa dengan jurusanku. Kalian tak perlu repot-repot memikirkan kehidupanku yg begini. Aku tidak sendirian kawan... J

Sabtu, 16 Februari 2013

dia dan kenangannya


Reuni kemarin dapet banyak banget kisah2 dan pesan yang bisa dipetik. Ga ketinggalan, bisa dapet banyak cerita cinta dr para alumni dulu. Lucu jg kisah cinta mereka. Bahkan ada jg yg ujung2nya sama ustadz sendiri.hehe. tapi ada juga yg ga semanis itu..
saya tertarik dg kisah Mba Nuri(nama ngasal) dgn mas Joe (ngasal juga).kisah cinta mereka dimulai semenjak MTs sampai lulus MAN.bahkan Mba Nuri mengaku bahwa dia mau nerusin jg salah satunya karena mas Joe. perjalanan cinta mereka begitu mulus semasa MTs sampai menjelang akhir MAN. Keluarga mas Joe sudah mengenal baik Mba Nuri. Karena Mba Nuri orangnyy grapyakan, jadi semua anggota mas Joe suka sama Mba Nuri.dan karena rumah keluarga mas Joe itu warungan,jd langganan santri buat cari makan. “lha,gimana bisa anak pondokan pacaran?” tentu bisa.ada banyak ide bagi orang yg jatuh cinta utk bertemu.mungkin karena dibantu sama setan jg kali yaa..hehe. Lanjut cerita, diakhir masa sekolah aliyah itu ada org yg iri sama hubungan mereka. dan akhirnya pecahlah semua rasa percaya itu. dan bisa ditebak apa yg terjadi selanjutnya. Mereka putus. pada saat Mba Nuri boyong pun tak ada ‘say good bye’ dr mas Joe. tiis we (cuek bebek).tapi entah karena jodoh/bukan, mereka selalu dipertemukan oleh kesengajaan temen2 mereka. sampai akhirnya mereka kembali mnjd sepasang kekasih.dan kesalahpahaman dulupun terungkap. sayangnya, kisah tsb tidak berlanjut lama. karena LDR itu terlalu sulit untuk mereka jalani (jaman dulu,blm ada fb dkk.hehe).akhirnya mereka putus lg. tapi hati mereka tak pernah mengiyakan keputusan itu.dan entah karena jodoh/bukan -lagi, mereka dipertemukan dalam reuni pondok. saat itu Mba Nuri sudah lulus kuliah. karena pada dasarnya hati mereka tidak pernah mengiyakan keputusan itu,mereka deket lg.tapi ga pernah ada hubungan yg jelas alias nggantung.sampe suatu hari, mas Joe pengen ngmong serius sama Mba Nuri. tp entah kenapa mas Joe malah ga serius2, becanda aja kayak biasa. kata Mba Nuri ke aku “aku jg bingung klo dia sampe nglamar aku. ga tau mesti jawab apa. hati mendukung sekali.tp ego berkata lain.dia itu cuma penjaga warung. ga punya kerjaan tetap, wong kuliah aja engga.makanya aku bingung ”.dan memang seperti itu jg yg dipikirkan mas Joe.mungkin yang dipikirkan mas Joe gini, “klo aku nglamar dia,org tuanya mesti mikir entah berapa kali buat nerima aku”. inilah kepsimisan mas Joe buat nglamar Mba Nuri. dan akhirnya,,begitulah.hanya sebatas itu kisah mereka. mas Joe menikah dg wanita lain.dan Mba Nuri? Masih dg kesetiaan hatinya. berharap kejadian dulu terulang&jika mas Joe benar2 melamarnya dia akan menerimanya dg senang hati. dan reuni kali ini saya menyaksikan Mba Nuri menggendong anaknya mas Joe.haah, entah bagaimana hati Mba Nuri saat itu. tp Mba Nuri selalu berkata “kalo aja dia BERANI nglamar aku tanpa takut akan ditolak sama keluargaku. aku pasti mau, karena aku udah rencanain sesuatu untuk kedepannya. toh org tuaku jg sepenuhnya menyerahkan masalah ini padaku. Ini ttg masa depanku, jadi orang tua jg ga maksain aku. tapi sayangnya dia sama sekali tdk pernah melamarku.” Dg polosnya saya malah nanya “knp mba ga ngmng aja sama mas Joe tentang rencana mba ini?” “mana mungkin aku mau ngomong gini,de’. perempuan itu menunggu, bukan menuntut. aku hanya butuh keberanian dia utk melamar. tidak menginginkan mahar yang mewah, atau yg macam2 dari dia.hanya ingin dia mengatakan ‘maukah kamu menjadi istriku?’ itu saja...”. dan yg lebih mengejutkan lg, mas Joe masih nyimpen semua surat cinta dan foto2 Mba Nuri. padahal udah nikah. tp Mba Nuri ?? dia tdk menyimpan 1pun surat/foto dari mas Joe. Mba Nuri hanya menyimpan cinta&hatinya utk mas Joe...