Senin, 11 November 2013

suara alam


Air sungai yang mengalir itu menabrak bebatuan yang besar. Menyisakan suara alam yang begitu syahdu. Belum lagi suara kicauan burung-burung yang terbang kesana-kemari mengepakkan sayapnya yang indah, juga kicauannya yang merdu. Suara pohon yang bergoyang itupun tak mau kalah meramaikan orkestra alam ini. Turut menyumbangkan alunan musik sebisa yang ia dapat lakukan. Hey, ternyata ada juga suara angin berhembus. Wuuuushh.. merdunyaa. Dan kamipun melanjutkan perjalanan. Menapaki jalan dengan bebatuan kecil dan tanah basah yang telah dihujani air sesorean tadi. Ah, bau tanah basah ini juga begitu harum. Mendamaikan jiwa. Bukankah kita juga berasal dari tanah? Kita berasal dari tanah dan akan kembali ketanah pula. Begitukan awal dan akhirnya? Ah, sudahlah..
Dan akhirnya sampai juga kami disebuah tempat yang mereka sebut kolam cinta. Kami begitu antusias untuk melihatnya, tapi ternyata apa yang ada dalam benak tak pernah sama dengan kenyataan didepan mata. Yang mereka sebut kolam cinta itu ternyata begitu kering, tak ada setetes airpun, begitu tua dan jelek, tak terurus, dan menurutku sama sekali tak membentuk “love”. Belum lagi itu kolam buatan.  Saya kira terbentuk dari alam sendiri. Tapi ya sudah, tak pernah ada yang sia-sia dari perjalanan kami. Karena Allah telah menggantinya dengan lukisannya yang jauuuuuh lebih indah dari buatan manusia yang mereka sebut itu kolam cinta. Kami menemukan pemandangan yang sangat indah yaitu deretan pegunungan yang saling beradu kecantikan. Dan entah ada apa diantara deretan gunung itu seperti terlihat ada lubang besar sekali. Yang biasanya terlihat pepohonan-pepohonan, namun kami menemukan sesuatu yang ganjil itu. so, ga mungkin kami melewatkannya begitu saja tanpa ada memory dalam sebuah gambar. Tapi sayang foto itu tidak ada disaya. Senangnyaaa bisa hiking lagii.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar